Kamu, Mochaccino untukku
Sebenarnya, ini diikut sertakan dalam Give away novel THE MOCHA EYES, Mbak Aida MA, tapi sekalian menuh-menuhin blog, berhubung saya lagi malesan *Plak... bolehlah saya post juga :)
Dan eing ing eng, Alhamdulilah menang :)
Badai seminggu ini tak juga menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Ia terus bergemuruh, menyambarkan pertir, menyerang hatiku tanpa ampun. Tapi resep cinta mochaccino buatannya menghipnotisku untuk tenang.
Ketika itulah aku pahami, bahwa sosoknyalah yang tergambar dari resep mochaccino itu. Seperti kopi ketika diseduh airpanas, dengan eksistensinya, ia tak berubah sekalipun beban penderitaan dan masalah menghampiri dan menekannya sedemikian rupa. Ketika masuk dalam putaran arus adukan sendok, ia justru mampu memberikan warna dan keharuman bagi lingkungannya. Taburan serbuk coklat yang selalu menentramkan jiwa dibalut dengan banyak krim pemanis suasana. Komposisi yang pas untuk mengikatku agar tak berpaling dan menyerah meski takdir sesekali memaksa kami untuk berpisah.
END
Untukmu, yang terpisah dalam dimensi dunia yang berbeda, rasamu masih bisa kunikmati hingga kini. Terimaksaih untuk waktu singkat yang membahagiakan.
5 komentar
suit suit manisss :D
BalasHapusHihihi... Tapi ngak manis kok Ending kisahnya :')
BalasHapusmiaa kereeen syeekalii :D
BalasHapusMakasih, Mbak Rani... tapi orangnya udah ngak ada :')
BalasHapusSalam kenal yahh, izin baca-baca aja dehh.
BalasHapusJangan lupa jika berkenan mampir dan berikan masukan untuk blog butut saya http://river-cloud.blogspot.com/2013/07/sepuluh-artis-berjilbab-tercantik-versi.html
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar, kritik dan saran... mari berteman