TERJEBAK DALAM PRASANGKA SESAAT
“Nak,
aku bukan orang tak berguna yang hanya butuh dilayani, coba tengok rumah besar
dan jabatanmu sekarang! semuanya berkat usahaku dan ridho Tuhan yang dipinta
Ibumu dalam tiap ibadahnya. Kalau sekarang kami rewel, pahamilah... kami bukan
bermaksud membebanimu, hanya saja kami sudah sedikit renta dan ingin merasakan
kembali kasih yang terbagi karna keadaamu sekarang.” Ujar Papa lirih.
Aku
malu, sempat terjebak dalam prasangka.
12 komentar
Ya... kasian, anaknya suudzon :)
BalasHapusIya... terkadang kan emang suka begitu, Mbak... aku sering liat yang kaya gituan
Hapuscihui akhirnya diposting juga yak :)
BalasHapushem, sebagai teguran untuk kita supaya tidak jahat sama ortu :)
Hihihi... iya... makasih loh bantuannya :D
HapusTerima kasih atas partisipasi sahabat
BalasHapusSegera dicatat sebagai peserta Kontes Unggulan;Enam Puluh Tiga
Salam hangat dari Surabaya
Sama-sama, Pakde.
HapusWiah me luck.
Salam ;)
seringkali anak melupakan orangtuanya saat sukses...
BalasHapusitulah kenyataannya...
good.. nasihat yg dibalut dlm fiksi... ^_^
Terimakasih, semoga senantiasa kita dijauhkan dari prasangka seperti itu. aamiin :)
Hapusoh, iya, tak lupa juga mau ngabari bahwa blog satu ini dapat award…
Hapusselamat, anda adalah salah satu blogger baru yg mendapatkan award dari saya, silahkan dicek awardnya… ^_^
Alhamdulilah.... Cek-nya dimana ya? :)
Hapus:') kita jangan sampai 'lupa' orang tua, ya Miaa. semoga bisa membahagiakan beliau_
BalasHapusmoga menang kontes 63 kata ya ^^
Aamiin. Maksih do'a-nya, Mbak :)
HapusJangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar, kritik dan saran... mari berteman