Dokter PUSKESMAS, Si Penentram Hati Juga Kantong Masyarakat

by - Sabtu, Juni 08, 2013


Untuk masyarakat perkotaan mungkin PUSKESMAS sudah ngak dilirik lagi ya... antrinya yang lama, dan mungkin tak senyaman rumah sakit jadi bikin kita males untuk pergi kesana. Puskesmas juga sering diartikan sebagai tempat berobat untuk masyarakat kalangan menengah kebawah, ya karna obat-obatnya yang merupakan obat-obat subsidi pemerintah.

Jujur, di keluarga saya pun juga jarang melakukan berobat ke Puskesmas. Ya, pokoknya kalau sakit, lebih suka ke dokter atau bidan di klinik atau rumah sakit bahkan sampai keluar kota padahal jarak Puskesmas dengan rumah kami sangatlah dekat.Ya Puskesmas juga memang sengaja dirancang tempatnya agar mudah dijangkau masyarakat begitu juga harganya. Sakit memang mahal, tapi lewat Puskesmas itu bisa dihemat.



Tapi ini ada cerita yang menggelitik menurut saya, waktu itu saya terserang magh dan memang sudah lumayan parah. Saya hanya bisa berbaring di kasur selama beberapa hari. Pertama saya berobat ke klinik langganan, tapi sudah 4x resep habis tak juga membuahkan hasil, reaksi obatnya hanya terasa sampai 2 jam setelah minum obat, kemudian sakit akan terasa lagi dan terus seperti itu. Anehnya juga setiap habis minum obat, saya langsung tertidur dan akan bangun lagi setelah 2 jam itu dengan sakit yang tetap menggerogoti... akhirnya saya ganti tempat berobat.

Dokter yang kedua, merupakan dokter dari salah satu rumah sakit yang terkenal di luar kota, sebut saja Pak M nah, sama seperti sebelumnya, tapi lewat Pak M ini penanganannya lebih serius, saya melakukan banyak tes mulai dari tes darah, urine dan sebagainay... dan nyatanya banyak sekali organ tubuh saya yang terganggu, ngak usah diceritakan pokoknya vonisnya menyeramkan, lewat beliau, saya ikut terapi selama beberapa kali, Juga bukan hanya itu, bahkan ada tambahan jamu serta susu apalah itu namanya... tapi tetap tak kunjung sembuh, akhirnya Ibu saya juga menempuh pengobatan alternatif untuk saya, lumayanlah badan saya jadi lebih segar... tapi sehari saja tidak minum obat, kok rasanya jadi malah semakin sakit, berasa ketergantungan gitu lah...

Karna tak kunjung puas dengan hasilnya, Saya jadi sering bergunta-ganti dokter, bahkan sampai ke dokter yang buka praktek rumahnya pukul 05.00-07.00 WIB karna si dokter juga bekerja ditempat lain, tapi tetap tak membuahkan hasil yang memuskan. Akhirnya ya sudah begitu saja, mungkin memang pengobatannya harus terus dilakukan secara continue.

Suatu ketika  obat saya habis dan rasa sakit saya tak tertahankan lagi, sementara jarak menuju tempat dokter terakhir yang saya andalkan cukup jauh, akhirnya saya berobat ke PUSKESMAS... Dan yang bikin saya ragu adalah wajah dokter yang menagani saya, sangat tenang, padahal saya sangat kesakitan.
Dokter itu, memeriksa saya seperti biasa, lalu tersenyum... tidak seperti dokter lainnya yang biasaya memarahi saya karna magh yang paraah ini, dokter ini, malah mengajak saya bicara. Beliau Cuma bilang, “Jangan stress ya, Dek. Penyakit itu dateng dari Tuhan untuk mencuci dosa kita. Yang utama sih kalau pengen sembuh, Adeknya harus yakin kalau adek bisa sembuh. Adek kan masih muda, belum lulus sekolah kan? Nah, semangat... Yang perlu diobati itu perasaannya, Dek. Kalau perasaannya tenang, penyakit juga ngak terlalu memengaaruhi meski ada. Pokoknya perasaannya di tata.”

Kata-kaata dokter itu yang terus terngiang di benak saya. Saya akui saya sangat stress bahkan terkadang frustasi, rasanya terkadang sampai serasa dalam keadaan sakaratul maut. Akhirnya saya mencoba menanamkan sugesti baik itu, “SAYA BAIK-BAIK SAJA. SAYA SEHAT.”

BERHASIL!!!!!
Tak sampai resep habis, rasanya saya benar-benar sembuh.

Terimakasih dokter PUSKESMAS, dengan biaya yang minim, tapi pelayanannya memuaskan. Bahkan saya jadi hobi bersugesti baik untuk segala urusan saya sekarang dan ini sangat menyenangkan J
Terimakasih juga untuk setia menjadi dokter Puskesmas meski pasti di Rumah Sakit kariernya lebih mengiurkan...

Saya juga menyadari bahwa tidak perlu mahal untuk sembuh, pemerintah sudah membantu kita lewat PUSKESMAS. Jadi gunakan Fasilitas itu sebaik-baiknya.


Tulisan ini diikut sertakan dalam Giveaway Om

You May Also Like

6 komentar

  1. bener, puskesmas tuh emang kesannya buat org menengah kebawah.hehe
    tapi, aku masih seneng kesana ajaa selama obatny masih cocok mah, yg penting sembuhnya kan yah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak.. makannya kejadian ini yang udah bikin paradigma baru *ea ea

      Hapus
  2. wah... jangan suka berpikiran negatif donk...
    Betul tuh apa yang dikatakan tuh dokter.. jangan terlalu stres

    hidup itu indah kok.. kalau tidak berhasil sekarang, akan ada kesempatan yang lainnya
    keep smile Miaa :)
    sukses buat giveawaynya yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak:D
      Makasih...

      Jangan mau kalah dong... ikutan juga :D

      Hapus
  3. obat yang sebenarnya adalah apa yang kita yakini. kebanyakan orang sakit itu karena pikirannya. kayak saya, jadi typus gara2 kebanyakan mikir >.<

    jangan sakit lagi yaaa. maem yg banyak :)

    BalasHapus
  4. Eh Mbak Tha lagi sakit sekarang? apa yang lalu.

    SIAP... aku anak sehat. hihihihi :D

    BalasHapus

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar, kritik dan saran... mari berteman