DI TITIK TIGA PULUH
Di titik tiga puluh, saya membayangkan
diri saya telah banyak mencapai mimpi-mimpi yang saya bangun dengan menapaki
peta konsep gambaran masa depan yang telah saya rancang.
Dan di umur saya yang Insya Allah nanti
melampaui titik tiga puluh tahun, saya telah merancangnya agar dapat melampaui
cita-cita, mimpi dan harapan saya, meskipun kian hari mimpi dan keinginan saya
kian banyak dan terkadang mengalami fluktuasi, tetapi tetap saya mempunyai
tujuan yang dicapai pada titik ini.
Pada usia tiga puluh tahun, Saya
menggambarkan dimana saya menjadi konselor yang Insya Allah Profesional dan
tidak silau untuk memandang manusia seara subjektif. Memiliki keluarga kecil
dengan konsep “A BEAUTYFUL
FAMILY CULTURE”. Konsep ini adalah konsep rancangan saya untuk mewujudkan suatu keluarga
yang menghidupi kehidupan rumah tangga dengan cinta-kasih, dan pendidikan yang
tepat. Tentunya dengan menerapkan hasil penelitian dan survey serta teori yang
saya peroleh selama ini. Buat saya, meskipun nantinya mungkin saya hanya akan
berkarir sebagai ibu rumah tangga. Tetapi tetap saya harus profesional, karna
sesungguhnya menjadi Ibu rumah tangga adalah karir yang sangat besar dan luar
biasa dimana kita harus dituntut dengan keprofesionalan. Hal ini lah yang
membuat saya semangat untuk belajar, apalagi mengenai ruang lingkup psikologi
dan perkembangan manusia. Mempelajari bagaimana perasaan orang lain, cara
bertindak dan ranah mana yang harus saya masuki dan tidak boleh saya ganggu.
Ah, tak lengkap
rasanya jika hanya memiliki mimpi sebatas itu, karna memang sejatinya, saya
tidak pernah membatasi mimpi dan harapan saya, menurut saya mimpi itu sesuatu
yang tidak boleh ditawar dan ditelorir selama itu menjadi sesuatu yang berguna
meskipun dalaam konteks yang berbeda.
Dan mimpi-mimpi
saya lainnya di antaranya pergi umrah sebelum menikah, naik haji, menjadi
penulis yang menulis karna kedisiplinan –bukan DL seperti sekarang, karna saya
orangya pelupa-, mencukupi berbagai keperluan sendiri, ingin jadi koki keluarga
yang bisa diandalkan, ingin jadi mentri keuangan diri sendiri dan keluarga yang
baik, Menjadi istri yang shalehah, menjadi ratu di dalam keluarga sekaligus
mentri yang profesional dalam menangani berbagai urusan perumah-tanggaan, menjadi
anak yang berbakti kepada orang tuanya, menjadi mentri dalam berbagai urusan
rumah yang baik, menjadi orang yang menyenangkan, punya banyak teman, bisa
menyaksikan TV5XQ, Penjelajah, punya banyak jaringan di mana pun dan masih
banyak lagi.
Nah bicara mimpi
dan gambaran yang menyenangkan saja, tentunya akan membuat saya terbuai dengan
pemikiran saya sendiri. Oleh karna itu saya menerapkan 2 strategi jitu dalam berusaha
menjelajahi peta yang saya gambar.
Sugesti
jangan mikir bakalan bahas magic.. tentu bukan ya,
Sugesti positif itu sangat perlu untuk menimbulkan motivasi sehingga hambatan-hambatan yang dirasa sulit ditakhlukan untuk mencapai mimpi dapat kita tumpas.
jangan mikir bakalan bahas magic.. tentu bukan ya,
Sugesti positif itu sangat perlu untuk menimbulkan motivasi sehingga hambatan-hambatan yang dirasa sulit ditakhlukan untuk mencapai mimpi dapat kita tumpas.
Juga dengan tidak
membayangkan hidup yang enak. Lho? Kok?
Iya memang
seperti itu, mimpi harus dibarengi dengan niatan untuk mewujudkannya kan? Bukan
malah terhanyut di dalamnya? Nah jadi jangan anggap mimpi kita itu gampang
untuk kita raih... tapi pikirkan bahwa mimpi itu pasti kita raih tapi cepat
atau lambatnya tercapai ya, dari seberapa besar usaha kita. Kalau kita
membayangkan yang mudahnya saja, mana siap kita menghadapi hambatan.
Sementara itu juga saya ngak berkecil hati karna ada beberapa mimpi saya yang sudah pupus. Yaitu menjadi dokter, akuntan dan peneliti. Tapi saya punya pemikiran lain, bahwa saya tetep kok bisa mewujudkannya dengan konteks yang berbeda.
Tidak menjadi
dokter, saya tetep bisa merawat dan mengurus keluarga yang sakit. Contohnya, ya
seperti sekarang ini, Ibu saya sedang sakit yang lumayan membutuhkan perhatian.
Kakinya sedang tidak bisa difugsikan sebagai mana mestinya, sedang tidak bisa
berjalan, sementara Ayah saya sedang ditugaskan ke luar kota dan atas berbagai
pertimbangan kami belum memberitahukan kepada Ayah tentang musibah kecil ini.
Tidak menjadi
akuntan, Insya Allah saya bisa menjaadi mentri keuangan yang baik untuk diri
saya sendiri dan keluarga saya kedepannya. Saya orang yang terkadang terlalu
jauh memikirkan sesuatu. Oleh karna itu saya sadar bahwa saya ini seorang anak
pertama yang memiliki selisih umur mencapai hampir sepuluh tahun dengan
adik-adik saya. Maka bagaimana nantinya saya membantu keuangan keluarga saya,
sejak saat ini saya sudah mulai menabung untuk membeli tanah atau investasi
yang menjanjikan dengan minimnya masa penyusutannya. Yah, jadi nantinya
penghasilan sawah ini, meski dikerjakan oleh orang lain, tapi tetap mampu
memandirikan orang tua saya di masa tuanya. Karna saya tahu, orang tua itu
pasti segan untuk bermanja terhadap anak, apalagi untuk urusan finansia. Doakan
saja ya, semoga uangnya cepat terkumpul banyak.
Tidak jadi
seorang peneliti dengan jas laboratorium, saya bisa meneliti kehidupan
sehari-hari dengan pemikiran ilmiah.
Bermimpi boleh
saja bukan? Bahkan ada pepatah yang bilang saat manusia berhenti bermimpi, maka
ia juga akan mati... wuuuuuuu... serem kan?
Tapi beneran lho ini maknanya dapet banget.
Coba pikir, kalau
kita berhenti punya keinginan yang kuat, buat apa kita hidup? Apa hanya akan
menjadi manusia tanpa tujuan dan gairah?
Jadi saya di titik tiga puluh tahun, Insya Allah mampu mencapai rancangan peta masa depan saya dengan mimpi, usaha serta do’a. Dan di titik tiga puluh tahun ini juga, saya berusaha memulai rancangan baru untuk mengantisipasi fase dewasa yang matang.
Diikut sertakan dalam GA by Aida M.A. cek info di
Jadi saya di titik tiga puluh tahun, Insya Allah mampu mencapai rancangan peta masa depan saya dengan mimpi, usaha serta do’a. Dan di titik tiga puluh tahun ini juga, saya berusaha memulai rancangan baru untuk mengantisipasi fase dewasa yang matang.
Diikut sertakan dalam GA by Aida M.A. cek info di
http://jarilentikyangmenari.blogspot.com/2013/08/ga-aidama.html
7 komentar
Kece, Mia :D
BalasHapusGood luck!
:) Makasih Mbak :)
HapusHeeee Mbak juga :)
Sukses mia...
BalasHapusAamiin... makasih, Mbak :)
Hapussmoga nanti tercapai yah mia ^^
BalasHapusAamiin. Maacih, Mbak Raniiii :D
HapusAamiin. Maacih, Mbak Raniiii :D
HapusJangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar, kritik dan saran... mari berteman