“Nak,
aku bukan orang tak berguna yang hanya butuh dilayani, coba tengok rumah besar
dan jabatanmu sekarang! semuanya berkat usahaku dan ridho Tuhan yang dipinta
Ibumu dalam tiap ibadahnya. Kalau sekarang kami rewel, pahamilah... kami bukan
bermaksud membebanimu, hanya saja kami sudah sedikit renta dan ingin merasakan
kembali kasih yang terbagi karna keadaamu sekarang.” Ujar Papa lirih.
Aku
malu, sempat terjebak dalam prasangka.
Temen blog emang ngak sebanayk temen lainnya, maklum
terkadang orang lirik blog buat ngambil tuliannya doang tanpa komen dan
menjalin silaturahmi sama si empunya blog.
Tapi saya menemukan persahabatan yang unik lewat blog bersama rekan pemburu GA saya. Mbak Tha (http://argalitha.blogspot.com/), Mbak Vera (http://veraastanti.blogspot.com/ ) dan Mbak Ranii (http://raniisaputra.blogspot.com/). Ada yang menyepelekan pertemanan ini... tentu saja, bahkan banyak yang nanya kok bisa sih saling menginfokan kuis lewat jaringan kuter, apa ngak takut nanti banyak saingan? Lhoooo.... agak terkikik kalau dengar atau baca komentar ini. Memangnya kenapa, bukankah rezeki sudah ada yang mengatur.
Tapi saya menemukan persahabatan yang unik lewat blog bersama rekan pemburu GA saya. Mbak Tha (http://argalitha.blogspot.com/), Mbak Vera (http://veraastanti.blogspot.com/ ) dan Mbak Ranii (http://raniisaputra.blogspot.com/). Ada yang menyepelekan pertemanan ini... tentu saja, bahkan banyak yang nanya kok bisa sih saling menginfokan kuis lewat jaringan kuter, apa ngak takut nanti banyak saingan? Lhoooo.... agak terkikik kalau dengar atau baca komentar ini. Memangnya kenapa, bukankah rezeki sudah ada yang mengatur.
The Mocha Eyes
Penulis: Aida.M.A
Penyunting: Laurensia Nita
Penerbit: Bentang Pustaka – Pustaka Populer
ISBN: 9786027888326
Harga: Rp.44.000
—————————————–
Komposisi: Cinta, Kejujuran, Kelembutan, Perubahan, dan Moka
Cara Penyajian: Tuangkan kejujuran, kelembutan, perubahan, dan moka ke dalam cangkir. Tambahkan 180cc air cinta, aduk, dan sajikan.
Cara Penyajian: Tuangkan kejujuran, kelembutan, perubahan, dan moka ke dalam cangkir. Tambahkan 180cc air cinta, aduk, dan sajikan.
Kehadiranmu menjadi hal yang kutunggu.
Kusesap kelembutanmu dengan senyuman,
menafikkan sedikit pahit karena ternyata terasa manis.
Kamu dan aku seperti dua hal yang terlihat senada namun berbeda.
Karena aku justru menemukanmu dalam sepotong cinta.
Kusesap kelembutanmu dengan senyuman,
menafikkan sedikit pahit karena ternyata terasa manis.
Kamu dan aku seperti dua hal yang terlihat senada namun berbeda.
Karena aku justru menemukanmu dalam sepotong cinta.
Ya, menunggumu bersatu denganku,
seperti mencari rasa cokelat dalam secangkir Mochaccino.
Karena aku tak akan merasakan manis,
dalam setiap hal yang tergesa-gesa,
kecuali semuanya tiba-tiba menghilang ….
seperti mencari rasa cokelat dalam secangkir Mochaccino.
Karena aku tak akan merasakan manis,
dalam setiap hal yang tergesa-gesa,
kecuali semuanya tiba-tiba menghilang ….